Makassar, Upeks—paket kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong ekspor disambut perbankan. Pelonggaran ini diyakini akan memacu pembiayaan.
Terlebih Bank BRI yang tetap fokus menyasar nasabah di segmen mikro dan ritel. Khususnya untuk sector pertanian termasuk UKM beroientasi ekspor. Wapimwil BRI Makassar, Teguh Pramono menuturkan, BRI terus fokus di segmen mikro dan ritel, dengan prioritas di sector ekonomi pertanian dan juga yang berorientasi ekspor. Sektor tersebut merupakan unggulan di wilayah timur khususnya sulsel sehingga akan andil besar menumbuhkan ekonomi.
“ Dengan Stimulus dari OJK tentu akan memberikan berbagai kemudahan sehingga pembiayaan untuk ekspor bisa jauh lebih baik,” Jelasnya kepada Upeks, Kemarin.
Pemimpin Wilayah BRI Makassar, Agus Suprihanto mengatakan sering permintaan komoditas disektor pertanian, perikanan dan sebagainya cukup kencang dari berbagai negara. Ini membuat penyaluran kredit ke sector UKM orientasi ekspor naik pesat.
“ peluang pembiayaan untuk produk-produk ekspor sulsel cukup potensial. Kredit kami bahkan tumbuh 112% di kuartal I 2018. Dengan nilai yang dikucurkan sudah mencapai Rp.8,5 triliun,” ungkapnya Bahkan, Kata agus penyaluran Kredit ke UKM orientasi ekspor ini sharenya sampai 19% ketotal penyaluran kredit perseroan.
“Menurutnya, ada sejumlah komoditas yang cukup potensial untuk di pacu penyaluran kreditnya.
Seperti budidaya rumput laut telur ikan terbang. Kemudian sektorpertanian seperti kakao, kacang mete, kopi, jagung dan kopra.
Selain itu, beberapa primadona ekspor baru juga dilirik BRI. Salah satunya, ekspor ikan bandeng yang kini permintaannya cukup kencang untuk dikirim ke berbagai negara. Permintaan ikan bandeng juga cukup besar seiring menjamurnya rumah makan atau restoran dengan ikan bandeng sebagai menu utama.
Sementara, Pemimpin BNI Wilayah Makassar, Edy Awaludin menyampaikan, perseroan sudah cukup lama menyentuh ekspor lewat pembiayaan. Dengan stimulus ini, Edo sapaan Edy, Yakin ekspor akan semakin bergairah.” Di Sulsel yang sudah kita biayai itu seperti rumput laut, kakao, ada undang vaname. Yang berjalan baik rumput laut dan udang yang diekspor banyak ke china dan jepang,” ujarnya.
Kendati demikian,Edo mengaku angkanya belum terlalu besar. Komposisinya masih diangka 5% terhadap total kredit.
“ Tantangannya terutama di rumput laut. Sebetulnya bisa besar jika dibuat pola inti plasma (kemitraan). Tapi kalau terpisah, sendiri sendiri lalu dijual itu tidak terpelihara dengan baik. Misalnya memproduksi bagus dengan volume besar tapi nga masuk standar pasar. Makanya harus ada pola inti plasma Ada yang membina jadi berkelanjutan,” uraiannya.
Sumber: Harian ujungpandang ekspres
Catatan: PT. Jamkrida Sulsel melayani Penerbitan Sertifikat Penjaminan kredit, Surety Bond ( Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan uang muka, Jaminan Pemeliharaan) dan Kontra Bank Garansi di Sulawesi Selatan.