Bedanya Ekonomi RI Kini dan 10 Tahun Lalu Kata Darmin Nasution

Jakarta – Menko Perekonomian Darmin Nasution membeberkan perbedaan ekonomi Indonesia saat ini dan 10 tahun yang lalu. Darmin mengungkapkan, perekonomian Indonesia 5-10 tahun lalu didorong oleh berbagai faktor pendukung yang komplit.

Faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia 5-10 tahun lalu yang lebih komplit, antara lain konsumsi, investasi, ekspor, hingga konsumsi pemerintah.

“Yang menarik adalah dulu 5-10 tahun lalu pertumbuhan kita penggeraknya komplit, konsumsi, investasi, ekspor dan pemerintah,” tutur Darmin dalam acara Sarasehan Nasional Pengendalian Inflasi di BI, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).

Setelah perlambatan ekonomi di 2013, lanjut Darmin, motor penggerak ekonomi Indonesia tak lagi kencang. Pasalnya, pada saat ini ekspor Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Saat ini, momen perbaikan ekonomi dalam negeri mulai terasa. Darmin mengungkapkan, hal ini bisa dirasakan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2017 yang mencapai 5,01% atau lebih baik dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2016 sebesar 4,8%.

“Baru pada tahun ini mulai membaik kembali. Sehingga pertumbuhan ekonomi di kuartal I mulai masuk ke 5% dibandingkan 4,8% di kuartal I tahun lalu. Kita mulai bisa melihat konsumsinya tetap masih bisa bertahan,” kata Darmin.

Selain itu, iklim investasi di Indonesia terus mengalami perbaikan. Berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi pada kuartal II-2017 (April -Juni) mencapai Rp 170,9 triliun atau 49,6% dari target sampai akhir tahun yang sebesar Rp 678,8 triliun. Dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar Rp 165,8 triliun, ada kenaikan tipis 3,1%.

“Dengan motor pertumbuhan semakin komplit, kita percaya semakin baik ke depan,” tutur Darmin.

Darmin memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2017 bisa mencapai 5,1% atau naik tipis dari kuartal I-2017 sebesar 5,01%. Selain itu, inflasi juga lebih terkendali dalam beberapa tahun belakangan ini. Membaiknya inflasi juga diikuti meningkatnya cadangan devisa dan berkurangnya penduduk miskin.

“Inflasi juga oke, kemudian transaksi berjalan membaik, cadangan devisa membaik, tingkat kemiskinan membaik. Penduduk miskin turun dengan sedikit catatan,” kata Darmin.

Dengan deretan perbaikan tersebut, Darmin meyakini perekonomian Indonesia ke depan akan semakin baik.

“Dalam kaidah ekonomi, kalau indikator baik itu kira-kira pertumbuhan ekonomi kualitasnya baik,” tutup Darmin. (mkj/mkj)

Sumber : detikFinance

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *