Berikut panduan lengkap lapor Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang wajib dilaporkan setiap tahunnya.
Dikutip dari pajak.go.id, pelaporan SPT Tahunan wajib pajak perorangan pribadi dapat dilakukan hingga 31 Maret 2021.
Ya, SPT Tahunan merupakan satu dokumen laporan berisi total pendapatan kotor dan pajak yang telah dibayarkan ke negara.
Pelaporan SPT Tahunan kini dapat dilakukan secara online melalui laman www.pajak.go.id atau djponline.pajak.go.id.
Para wajib pajak yang memiliki penghasilan setahun lebih dari Rp 60 juta wajib melakukan pelaporan pajak Tahunan.
Tetapi jika telah memiliki NPWP dan penghasilan masih di bawah angka tersebut, pelapor tetap wajib melakukan pengisian SPT.
Jika penghasilan masih di bawah angka tersebut, nantinya yang dilaporkan pada SPT tahunan hasilnya nihil dan tidak wajib pajak.
Lapor SPT Tahunan dapat dilakukan secara online melalui situs resmi pemerintah, seperti www.pajak.go.id atau djponline.pajak.go.id.
Setelah login ke laman tersebut, Anda diminta mengisi NPWP dan password, kemudian isi kode keamanan.
Namun, sebelumnya wajib pajak harus terlebih dahulu mempersiapkan dokumen berupa bukti potong.
Bukti potong itu bisa didapatkan dari perusahaan pemberi kerja atau pemotong pajak (biasanya diberikan oleh HRD perusahaan).
Dikutip dari laman resmi pajak.go.id, batas akhir pelaporan SPT pajak orang pribadi yakni sampai 31 Maret 2021.
Penyampaian Laporan SPT Tahunan PPh dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Cara-cara penyampaian SPT Tahunan PPh, seperti secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak, dikirim lewat Pos atau jasa ekspedisi, secara daring maupun penyedia jasa aplikasi perpajakan (PJAP).
Berikut Cara Lapor SPT Tahunan via Online:
– Buka laman www.pajak.go.id
– Klik login di kanan atas (daftar dulu jika belum memiliki akun)
– Isikan dengan NPWP dan password
Ketikan kode keamanan, lalu klik Login
– Masuk ke dashboard pajak
– Klik lapor
– Klik icon e-Filling
– Tekan tombol “Buat SPT”
– Akan muncul beberapa pertanyaan terkait dan pilih jawaban yang sesuai
– Di pertanyaan terakhir (paling bawah), ada pilihan pengisian formulir 1770 S, pilih formulir “Dengan Bentuk Formulir”
– Apabila wajib pajak ingin dipandu dan dipermudah bentuk tampilan pengisiannya, pilih jawaban “Dengan Panduan”.
– Tekan tombol SPT 1770 S dengan formulir
– Isi data formulir yang meliputi isi tahun pajak, status SPT, dan pembetulan (jika ada kesalahan pada SPT Tahunan sebelumnya)
– Klik “Langkah selanjutnya”
– Sistem akan mendeteksi secara otomatis apabila ada data pembayaran pajak dari pihak ketiga (perusahaan pemberi kerja)
– Klik “Ya” jika data tersebut benar
– Kamu bisa pilih “Tidak” jika ingin menggunakan bukti potong yang sudah diterima dari perusahaan dengan mengisi pada bagian A lampiran penghasilan final
– Jika ada bukti potong yang belum terinput, klik “Tambah”
– Isi data yang harus di isi.
– Pada bagian B, isi data harta yang kamu miliki. Kamu bisa menggunakan harta yang dilaporkan tahun lalu atau memperbaharuinya di tahun terbaru jika ada penambahan.
– Pada bagian C, kamu bisa mengisi utang pada akhir tahun lalu. Kamu bisa menambahkan utang baru dengan mengklik ” Tambah”
– Bagian D, isikan daftar susunan anggota keluarga
– Pada lampiran 1 Bagian A, isi dengan penghasilan neto dalam negeri yang bukan final seperti bunga, royalti, sewa, dan sebagainya
– Bagian B, isikan dengan penghasilan yang tidak termasuk objek pajak
– Bagian C isikan data daftar pemotongan atau pungutan PPh dari bukti potong yang diterima dari tempat kerja
– Data yang diisi antara lain jenis pajak, NPWP pemotong pajak (NPWP perusahaan), nomor bukti potong, tanggal bukti pemotongan, dan jumlah PPh yang dipotong (semuanya bisa dilihat di bukti potong yang diterima dari pemberi kerja)
– Klik langkah berikutnya
– Pada kolom identitas, isi dengan status perkawinan, status kewajiban pajak, dan NPWP suami/istri
– Bagian A penghasilan neto, isi dengan penghasilan neto dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, penghasilan neto dalam negeri lainnya, dan penghasilan neto luar negeri.
– Isi jumlah uang jika kamu membayar zakat pada lembaga resmi
– Bagian B, isi status perkawinan dan jumlah tanggungan
– Bagian C hanya berlaku untuk yang mendapatkan penghasilan dari luar negeri
– Bagian D apabila kamu pernah membayar angsuran PPh 25
– Di Bagian E, kamu baru akan mengetahui status SPT apakah nihil, kurang bayar, atau lebih bayar
– Jika SPT nihil, tinggal lanjutkan pengisian di “Lanjut F”
-Jika kurang bayar, maka muncul pertanyaan lanjutan
– Jika belum bayar, pilih belum akan diarahkan ke e-billing
– Lanjut ke Pernyataan, centang setuju jika data yang kamu isi sudah benar
– Terakhir, ambil kode verifikasi yang dikirimkan via email
– Salin kode yang dikirimkan via email (buka di halaman lain)
– Klik kirim SPT
– Selesai
Itulah prosedur cara mengisi SPT Tahunan atau cara lapor SPT Tahunan via online dengan e-Filling yang mulai dibuka setiap Februari oleh DJP.
Informasi selengkapnya >>> https://pajak.go.id/id
DI KUTIP OLEH: https://makassar.tribunnews.com/2021/03/10/berikutcara-lapor-spt-tahunan-via-online-login-wwwpajakgoidataudjponlinepajakgoid-gratis?page=4
One thought on “Berikut Cara Lapor SPT Tahunan via Online Login www.pajak.go.id atau djponline.pajak.go.id Gratis!”