CNN Indonesia — Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi 0,35 persen (month-to-month/mtm) dan 3,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Mei 2022.
Angka itu berdasarkan Survei Pemantauan harga pekan IV Mei 2022.
“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Mei 2022 secara tahun kalender sebesar 2,51 persen (ytd),” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat (27/5).
Erwin mengungkapkan penyumbang utama inflasi hingga pekan IV Mei yaitu komoditas bawang merah sebesar 0,07 persen (mtm), angkuta udara sebesar 0,06 persen, telur ayam ras sebesar 0,05 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,02 persen.
Kemudian, daging sapi, cabai merah, udang basah, kacang panjang, jeruk, sawi hijau, tempe, tahu mentah, bahan bakar rumah tangga, angkutan antar kota, nasi dengan lauk, dan air minum kemasan, masing-masing sebesar 0,01 persen.
“Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ini yaitu minyak goreng sebesar 0,02 persen (mtm) dan emas perhiasan sebesar 0,01 persen (mtm).
Selanjutnya, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
Bank sentral juga akan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Baca artikel CNN Indonesia “BI Proyeksi Inflasi Mei 2022 0,35 Persen” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220528110604-532-802114/bi-proyeksi-inflasi-mei-2022-035-persen.
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/