JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) memperkirakan bank sentral AS Federal Reserve hanya akan menaikkan suku bunga Fed Fund Rate satu kali sepanjang 2019. Perkiraan ini berubah dari prediksi di 2018, yakni dua hingga tiga kali. “Fed Fund Rate akan lebih rendah, yang semula tiga kali, kemudian kota turunkan dua kali, kemudian kita perkirakan hanya naik satu kali,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (22/2/2019). Perry mengatakan, prediksi tersebut disimpulkan dari kondisi ekonomi global yang melambat.
Selain itu, ketidakpastian pasar keuangan global diyakini juga berkurang. Baca juga: Gubernur The Fed: Alasan Untuk Menaikkan Suku Bunga Semakin Lemah Indikatornya antara lain pertumbuhan ekonomi AS yang diproyeksi melambat dari 2,9 persen menjadi 2,7 persen.
Penyebabnya antara lain terbatasnya stimulus fiskal, permasalahan struktural tenaga kerja, dan menurunnya keyakinan pelaku usaha. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Eropa juga diperkirakan melambat. “Antara lain dipengaruhi oleh berlanjutnya permasalahan struktural ekonomi dan keuangan, pelemahan ekspor dan dampak ketidakpastian penyelesaian masalah Brexit,” kata Perry. Baca juga: Belum Akan Naikkan Suku Bunga Acuan, The Fed Masih Wait and See Di saat yang sama, ekonomi China tumbuh melambat seiring pelambatan ekonomi global. Penyebabnya yakni melemahnya ekspor akibat ketegangan perdagangan dengan AS serta melambatnya permintaan domestik sebagai dampak proses deleveraging yang masih berlangsung. Ads by AdAsia Sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, harga komoditas global diprakirakan menurun. “Termasuk harga minyak dunia, serta normalisasi kebijakan moneter di negara maju yang cenderung tidak seketat perkiraan semula dan ketidakpastian di pasar keuangan global yang berkurang,” kata Perry. Baca juga: The Fed Akhirnya Naikkan Suku Bunga Acuan Perry menambahkan, perkembangan ekonomi dan keuangan global tersebut di satu sisi memberikan tantangan dalam mendorong ekspor. “Namun, di sisi lain meningkatkan aliran masuk modal asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia,” lanjut dia. Diketahui, sepanjang 2018, The Fed sudah empat kali menaikkan suku bunga. Langkah tersebut disikapi BI dengan menaikkan juga suku bunga cadangan. Sepanjang 2018, BI telah menaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebanyak enam kali, naik 175 bps dari 4,5 persen menjadi 6 persen
Sumber : Kompas.com
Catatan: PT. Jamkrida Sulsel melayani Penerbitan Sertifikat Penjaminan kredit, Surety Bond ( Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan uang muka, Jaminan Pemeliharaan) dan Kontra Bank Garansi di Sulawesi Selatan.