JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) menyalurkan kredit sebesar Rp 843,6 triliun. Angka tersebut meningkat 14,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di mana penyaluran kredit BRI tercatat sebesar Rp 739,3 triliun.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, penyaluran kredit tersebut diimbangi dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross yang terjaga rendah sebesar 2,27 persen.
“Sementara untuk NPL coverage BRI pun juga meningkat dari 183 persen di akhir 2017, menjadi Rp 185,9 persen di 2018,” ujar Suprajarto ketika memberikan paparan kinerja BRi 2018 di Jakarta, Rabu (30/1/2019). Di sepanjang tahun 2018, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total Rp 80,2 triliun kepada 3,9 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Hal ini menjadikan BRI sebagai penyalur KUR terbesar di Indonesia dengan portofolio 64,9 persen dari total target penyaluran KUR nasional 2018 sebesar Rp 123,56 triliun. Baca juga: Selama 2018, BRI Raup Laba Bersih Rp 32,4 triliun Sepanjang 2018 BRi juga melakukan penghapusan kredit atau write off sebesar Rp 12 triliun, yang diimbangi dengan recovery sebesar Rp 6,3 triliun.
“Write off dilakukan dan ada recovery yang jumlahnya 51 persen, jadi rata-ratanya dari 100 persen write off bisa recover 51 persennya,” ujar Direktur Keuangan BRI Koesmahargyo. Hingga akhir tahun ini BRI menargetkan rasio kredit macet bisa terjaga lebih rendah dibandingkan dengan 2018 lalu. Bahkan, rasio NPL ditargetkan bisa menyentuh level di bawah 2 persen.
Sumber : Kompas.com
Catatan: PT. Jamkrida Sulsel melayani Penerbitan Sertifikat Penjaminan kredit, Surety Bond ( Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan uang muka, Jaminan Pemeliharaan) dan Kontra Bank Garansi di Sulawesi Selatan.