POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Plt Wali Kota Makassar Dr Syamsu Rizal MI, menghadiri silaturahim Nasional Alumni dan Munas Emas Perguruan Tinggi Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) Mangkoso, di Hotel Dalton, Jalan Perintis Kemerdekaan, Sabtu (17/3).
Kegiatan tersebut mengambil tema Akutalisasi peran alumni dalam menggapai cita perjuangan Anre Guruta.
Didepan ratusan alumni DDI Mangkoso, Deng Ical mengungkapkan tingkat pertumbuhan Makassar secara ekonomi.
Menurutnya, saat ini tingkat pertumbuhaan ekonomi Makassar berada di atas rata-rata Provinsi Sulawesi Selatan bahkan secara nasional.
“Pada pidato kenegaraan terahir SBY di tahun 2014, beliau bilang bahwa Makassar itu mengalahkan tingkat pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan Jepang. Bahkan Presiden Jokowi juga sempat mengatakan seperti itu,” ungkap Deng Ical
Namun lanjut dia, dibalik pertumbuhan ekonomi Makassar yang luar biasa tingginya, juga ada satu masalah yang sangat berbahayanya di Kota Makassar yaitu gini rasio yang juga cukup tinggi mencapai 0,42 persen
“Kalau ilmu sosial bilang gini rasio di atas 0,4 itu sangat rawan terjadi konflik sosial. Seperti lagunya roma irhama yang kaya semakin kaya yang miskin tambah hancur, seperti ini yang terjadi di Kota Makassar,” jelasnya.
Tapi yang membuat ketahanan sosial Makassar bisa kuat dan hingga saat ini masih bisa bertahan, karena ada alim ulama di dalamnya dan juga alumni DDI Mangkoso yang sudah berkontribus buat kemajuan Kota Makassar.
“Jika tidak ada mangkoso maka pasti sudah terjadi perkelahian antara suku dan agama, tapi alhamdulillah Makassar tidak pernah terjadi seperti itu karena ada alim ulama yang selalu memberikan wejangan-wejangan sehingga Makassar bisa kuat,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Deng Ical memberikan apresiasi kepada pengurus dan alumni DDI mangkoso yang telah berkontribusi terhadap kemajuan Kota Makassar.
“Sudah saatnya kita banguj rasa percaya diri bahwa tidak mungkin Makassar ini aman, nyaman dan damai kalau tidak ada alim ulama di dalamnya,” pungkasnya.
“Bayangkan meki banyaknya alumni Mangkoso yang sudah menjadi imam dan ustd, mereka semua yang menjadi perekat sosial di masyarakat Makassar,” tambahnya.