Ekonomi Digital: Manfaat, Karakteristik, Perkembangan, dan Tantangannya

Ekonomi digital adalah kegiatan perekonomian yang memanfaatkan bantuan internet dan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence). Adanya perekonomian digital dapat memudahkan ekonomi secara umum. Perekonomian digital bisa merubah pola bisnis, dari yang awalnya serba dilakukan secara manual berubah menjadi secara otomatis. Pelaku bisnis bisa mengandalkan sistem untuk menjalankan usahanya. Kegiatan operasional yang biasanya memerlukan tenaga kerja saat ini bisa dilakukan oleh sistem. Perubahan kegiatan ekonomi menjadi serba online merupakan bukti nyata dari perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Banyak perusahaan startup yang terus berinovasi untuk memberikan pelayanan online kepada konsumennya.

Berikut ini adalah beberapa hal tentang ekonomi digital yang sudah dilansir dari berbagai sumber: 1. Manfaat ekonomi digital Menghemat biaya Untuk sebuah perusahaan dan ekonomi digital membantu menghemat sewa Gedung karena Sebagian aktivitas bisa dilakukan melalui internet. Ekonomi digital juga memungkinkan perusahaan memotong aspek ritel dan mengirim barang sesuai dengan kebutuhan pelanggan langsung dari pabrik atau gudang supplier atau produsen. Hal ini memungkinkan biaya yang lebih rendah dan menghasilkan harga jual yang lebih murah. Ketersediaan informasi yang lebih besar Internet memungkinkan konsumen memiliki lebih banyak informasi dan pilihan. Selain itu, mereka juga akan lebih mudah mencari merk terbaik yang mereka inginkan serta membandingkan harga dari satu toko dengan toko lain. Menurunkan hambatan Di beberapa sektor industri, ekonomi digital memudahkan perusahaan baru untuk masuk. Jika kamu memiliki ide inovatif yang menarik, kamu bisa menciptakan produk baru yang menantang perusahaan tradisional. Munculnya ekonomi digital sudah memiliki banyak layanan baru yang tidak terbayangkan sebelumnya, mulai dari layanan pesan antar kerumah untuk bahan makanan hingga aplikasi kencan. Lebih menghemat waktu Dulu jika kamu ingin membeli perlengkapan kantor, kamu harus ke kota untuk membelinya. Saat ini, pemesanan dan pembayaran bisa dilakukan di rumah dan tinggal menunggu saja. Hal ini tentu saja sangat menghemat biaya dan waktu.

2. Perkembangan ekonomi digital Kesehatan Menggunakan biaya pelayanan Kesehatan saat ini kamu tidak perlu lagi ke rumah sakit. Melalui aplikasi layanan Kesehatan seperti Halodoc, konsultasi dengan dokter dan membayar obat resep bisa dilakukan secara online. Aplikasi Kesehatan otomatis menjadi solusi dari permasalahan pasien di rumah sakit. Seperti, antrean yang padat dan jarak rumah yang jauh di rumah sakit. Dari segi bisnis, banyak rumah sakit dan apotek yang dibantu peningkatan pendapatannya karena menjalin kemitraan dengan aplikasi Kesehatan.

Transportasi Karena perkembangan ekonomi digital, saat ini kamu tidak perlu repot menunggu ojek di pangkalan. Cukup dengan sekali klik, ojek pesanan kamu akan menjemput. Semua itu terwujud karena aplikasi buatan Gojek. Gojek juga mengembangkan layanan delivery makanan dan belanja harian. Dengan begitu, keberadaan Gojek menjadi solusi bagi UMKM untuk lebih mudah mendistribusikan produk. Bisnis Selain memudahkan pencatatan keuangan, ekonomi digital juga mampu mengurangi biaya bisnis UMKM. Karena, sekarang masyarakat tidak harus membangun toko fisik yang mahal untuk berbisnis. Mereka cukup membuat lapak gratis di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Marketplace juga membantu bisnis kecil memperluas jangkauan pemasaran produk tanpa terhambat jarak dan waktu. Sebab, marketplace bekerjasama dengan jasa logistic antar kota. Perbankan Proses bisnis digital yang serba otomatis membuat industri keuangan berlomba-lomba mengembangkan fintech. Misalnya, e-wallet yang dikembangkan oleh startup DANA dan OVO. Karena e-wallet, transaksi jual beli produk atau layanan jadi lebih mudah dan cepat. Sebab, masyarakat bisa melakukan transaksi nontunai dengan aplikasi.

3. Karakteristik ekonomi digital Pengetahuan (Knowledge) Serba virtual (Virtualization) Menjadi molekul kecil (Molecularization) Menyatu (Convergence) Serba tiba-tiba (Immediacy) Perpecahan (Discordance) Penuh inovasi (Innovation) Tanpa perantara (Disintermediation) Produsen sekaligus konsumen (prosumption) Terintegrasi (Integration / Internetworking) Serba digital (Digitalization) 4. Tantangan digital ekonomi Persaingan yang semakin ketat Berkembangnya e-commerce seorang menjadi keran masuknya produk-produk dari negara lain ke Indonesia dengan mudah. Akibatnya, produk-produk lokal juga tidak berkembang akan tergerus oleh produk dari negara lain yang cenderung dijual dengan harga terjangkau. Pembangun sumber daya manusia Hal ini tentu menjadi PR bagi pemerintah di negara-negara berkembang seperti di Asia Tenggara, termasuk juga di Indonesia. Pada tahun 2017, Google menyebutkan bahwa di Asia Tenggara sumber daya profesional dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital masih minim. Regulasi yang belum mengikuti perkembangan zaman Hukum klasik yang menyebutkan bahwa hukum selalu berjalan tertatih-tatih mengejar perkembangan zaman mungkin akan berlaku jika aturan main mengenai digital ekonomi di Indonesia tidak ditangani oleh optimal. Menanggapi hal ini, pemerintah dengan sigap membuat aturan perundang-undangan yang mengatur jalannya perekonomian digital nasional. Begitu juga dengan Lembaga terkait. Hal ini semata-mata untuk melindungi hak-hak konsumen dan pelaku ekonomi digital agar bisa berjalan dengan baik di masa mendatang. itulah yang mungkin belum kamu ketahui tentang ekonomi digital.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Ekonomi Digital: Manfaat, Karakteristik, Perkembangan, dan Tantangannya”, Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20221122/9/1600731/ekonomi-digital-manfaat-karakteristik-perkembangan-dan-tantangannya.
Author: Hana Fathina
Editor : Novita Sari Simamora

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Komentar