Jakarta, — Perry Warjiyo terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) secara aklamasi oleh Komisi XI DPR RI, setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test). Terpilih sebagai Gubernur BI, Perry dinilai memiliki pengalaman dan ilmu yang mempuni untuk memimpin BI. Ia diharapkan bisa membawa BI lebih transparan dalam setiap pengambilan kebijakan .
“Soal kebijakan, mereka itu kan board (dewan Gubernur) bukan satu orang. Ke depan, harus disiapkan pola pengambilan kebijakan BI yang lebih transparan,
seperti Fed dan bank sentral negara lain,” ujar Ekonomi BCA David Samuel. David menilai kebijakan Perry yang bakal menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi cukup tepat dengan kondisi ekonomi saat ini. Pertumbuhan ekonomi yang tengah lesu, diakui David, menjadi salah satu tantangan berat bagi Perry.
Mantan Menteri Keuangan era Presiden Abdurahman Wahid Rizal Ramli sebelumnya berharap Perry bisa mendorong BI lebih akurat dan jujur dalam menyajikan data ekonomi. Data ekonomi yang valid, menurut dia, dibutuhkan untuk membuat kebijakan yang tepat. “Saya minta pimpinan BI yang aka datang, berikanlah angka-angka yang benar, itu menolong,” ujarnya.
Rizal memberi contoh, data terkait utang negara, baik yang berasal dari utang pemerintah, maupun bank sentral serta utang swasta. BI, menurut dia, harus mampu memberikan data secara jujur ke publik, termasuk soal risiko dari penggunaan utangnya. Selain soal data, Rizal melihat, sosok pimpinan bank sentral ke depan harus bisa memitigasi pelemahan nilai tukar atau kurs rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, tanpa hanya menyalahkan faktor global.