CNN Indonesia — Harga minyak dunia naik lebih dari US$2 pada akhir perdagangan Rabu (14/12) sore waktu AS atau Kamis (15/12) pagi WIB.
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent ditutup naik US$2,02, atau 2,4 persen menjadi US$82,70 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik US$1,94 menjadi US$77,28.
Analis menyebut kenaikan harga kedua kontrak tersebut naik karena lonjakan kontrak berjangka diesel jelang cuaca dingin menjelang akhir tahun.
Kenaikan juga terjadi setelah OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan permintaan minyak rebound selama tahun depan. OPEC diketahui memperkirakan permintaan minyak tumbuh 2,25 juta barel per hari (bpd) selama tahun depan menjadi 101,8 juta bpd.
Potensi kenaikan permintaan masih didominasi dari China, importir utama dunia. Selain itu, kenaikan harga minyak juga ditopang kenaikan suku bunga AS yang diperkirakan akan semakin mereda seiring dengan melambatnya inflasi.
Harga minyak juga mendapatkan topangan dari kebocoran dan pemadaman Keystone Pipeline milik TC Energy Corp (TRP.TO). Selama ini Keystone Pipeline memasok 620 ribu barel per hari minyak mentah Kanada ke Amerika Serikat.
Para pejabat mengatakan pembersihan akan memakan waktu setidaknya beberapa minggu.