Jika Pemilu Lancar, Bos Mandiri Optimistis Likuiditas Perbankan Membaik

JAKARTA, KOMPAS.com – Optimisme terhadap kondisi perkonomian 2019 tampaknya berlaku untuk industri perbankan. Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, optimisme tersebut berlandaskan kinerja industri perbankan sepanjang 2018. Kartika menjelaskan pula, apabila Pemilu 2019 bisa berjalan lancar, kondisi itu diharapkan mampu mendorong arus modal masuk kembali ke Indonesia. Sebab, dengan kembalinya aliran modal masuk, dapat membantu mengurangi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Akhirnya, kondisi tersebut pun bisa memperbaiki likuditas perbankan yang saat ini sedikit mengetat.

“DI 2019 ini harapannya kalau nanti dari sisi politis lancar, tidak ada kendala, inflow bisa masuk ya. Begitu inflow mulai masuk, harapannya CAD kita bisa membaik, dan harapannya juga dana pihak ketiga (DPK) juga bisa meningkat, sehingga likuiditas yang selama ini agak ketat bisa membaik juga,” jelas Kartika ketika ditemui awak media selepas acara pembukaan perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (2/1/2019). Baca juga: Perkuat Likuiditas Perbankan, BI Longgarkan Aturan GWM Kartika menjelaskan, di tahun 2018 lalu, meski kondisi pasar keuangan cukup dinamis, industri perbankan mampu mempertahankan pertumbuhan kredit di kisaran 12-13 persen. Selain itu, rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) pun terjaga rendah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terakhir, NPL nett dan gross tercatat masing-masing 2,67 persen dan 1,14 persen. Hal tersebut yang mendasari dirinya memandang optimis pertumbuhan industri perbankan di 2019. “2019 kita cukup optimis ya, melihat kemarin 2018 walaupun tantangannya besar tapi kita lihat sampai akhir tahun, indikator perbankan maupun makro bisa kita kendalikan,” ujar pria yang akrab disapa Tiko ini. Baca juga: LPS: Bank Harus Pinter-pinter Atur Likuiditas Walaupun demikian, Tiko menjelaskan, keringnya likuiditas masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi industri perbankan. “Tahun ini 12 sampai 13 persen (pertumbuhan kredit), rasanya tidak akan meningkat jauh, tantangannya di likuiditas,” ujar dia

SUMBER : KOMPAS.COM

Catatan:  PT. Jamkrida Sulsel melayani Penerbitan Sertifikat Penjaminan kredit, Surety Bond ( Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan uang muka, Jaminan Pemeliharaan) dan Kontra Bank Garansi di Sulawesi Selatan.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *