CNN Indonesia —
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Senin (21/6).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menyebut jumlah lonjakan kasus covid-19 yang menembus belasan ribu bakal membayangi indeks hari ini.
“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan akan masih akan dipengaruhi adanya potensi pembatasan yang lebih ketat sehingga diperkirakan pemulihan ekonomi akan kembali melambat,” terangnya seperti dikutip dari riset harian, Senin (21/6).
Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.881-5.944 dan resistance 6.070-6.133.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksikan IHSG masih akan tertekan. Secara umum, IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang dikarenakan masih minimnya sentimen yang dapat menopang kenaikan IHSG.
Di sisi lain, pada paruh pertama tahun ini arus modal asing yang mengalir belum terlihat akan bertumbuh signifikan. Minimnya arus modal asing ikut memberatkan pergerakan indeks.
“Ditambah dengan kondisi masih melambatnya perputaran roda perekonomian, hal ini cukup menjadi tantangan untuk dapat mendorong kenaikan IHSG secara signifikan, hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan,” ujarnya.
William memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.924 dan resistance 6.123. Ada pun saham-saham pilihannya yaitu ADHI, WIKA, UNVR, BINA, BBCA, GGRM, SMRA, ASRI, dan ICBP.
Pada perdagangan sebelumnya, yakni Jumat (18/6), IHSG melemah ke 6.007 atau turun 61,32 poin atau 1,01 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp193,77 miliar.