Meningkatkan imun tubuh memang sangat dianjurkan kala pandemi Covid-19. Pasalnya, Covid-19 adalah jenis penyakit self limiting disease atau bisa sembuh dengan sendirinya didukung oleh sistem imun yang tangguh. Alhasil, banyak orang mulai mengonsumsi suplemen penambah imun tubuh yang tersedia di supermarket.
Seiring berjalannya waktu, vaksinasi Covid-19 mulai marak dilakukan. Vaksinasi yang disebut bisa mencegah seseorang dari terjangkitnya virus kemudian jadi alasan sebagian orang mulai ‘mengendorkan’ protokol kesehatan. Termasuk juga mulai abai dengan kekuatan sistem imun tubuh. Tak sedikit orang yang menghentikan konsumsi suplemen saat sudah disuntik vaksin Covid-19.
Namun, bagaimana sebetulnya konsumsi suplemen penambah daya tahan tubuh ketika sudah divaksinasi? Apakah masih diperlukan?
Dokter spesialis penyakit dalam, Gatot Soegiarto mengatakan, konsumsi suplemen untuk meningkatkan imunitas tubuh memang tak dibutuhkan setiap orang. Sebab, setiap orang punya kadar imun yang berbeda-beda, bergantung pada usia, jenis kelamin, dan gaya hidup yang ditempuh. Kebiasaan seperti merokok, minum alkohol, dan konsumsi makanan cepat saji, bisa menurunkan kadar imun tubuh. Hal itu menyebabkan seseorang rentan terpapar Covid-19, meski sudah melakukan vaksinasi.
Namun, meskipun sudah didukung dengan pola hidup sehat, olahraga teratur, dan sudah divaksinasi Covid-19, konsumsi suplemen sebaiknya masih terus dilanjutkan agar memberi perlindungan optimal dari paparan virus. Ditambah lagi, ada faktor usia yang bisa menurunkan sistem imun tubuh.
“Ada beberapa faktor penyebab sistem imun menurun, pola hidup, stress, makanan tidak sehat, hingga faktor usia. Karena itu organ tubuh kita tetap membutuhkan suplemen untuk menunjang kekebalan tubuh,” kata Gatot dalam diskusi virtual bersama Imboost, Rabu (28/4).
Ia menjelaskan, suplemen jenis imunomodulator baik dikonsumsi bahkan setelah mendapatkan vaksin Covid-19. Jenis suplemen imunomodulator bisa membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.
“Memang sebaiknya tetap dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh tetap optimal,” ucap Gatot.
Selain itu, dokter spesialis paru Erlina Burhan juga menyarankan pemberian suplemen dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada orang lanjut usia yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
Pasalnya, usia lansia tetap rentan terpapar Covid-19 meski sudah menerima vaksin. Lansia juga memiliki imunitas yang lebih rendah daripada orang dewasa usia produktif dan remaja. Itu sebabnya pemberian suplemen sebaiknya dilanjutkan pada lansia.
“Suplemen menjaga daya tahan tubuh tentu baik untuk kesehatan, terutama untuk lansia yang daya tahan tubuhnya lemah, meski sudah diberikan vaksin Covid-19,” kata Erlina.
Meski demikian, tetap konsultasikan pada dokter jika ingin mengonsumsi suplemen jangka panjang. Konsumsi suplemen jangka panjang tidak dianjurkan bagi beberapa orang dengan penyakit bawaan (komorbid).