GOWA – Tanggal 2 Juni 2021 juga adalah sejarah pada 351 tahun yang lalu. Raja Gowa ke-16, Sultan Hasanuddin dinyatakan wafat.
Generasi penerusnya berbondong-bondong mendatangi makam Pahlawan Nasional itu, di Kompleks Makam Sultan Hasanuddin, Kelurahan Palantikang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Mereka mengarak foto Sultan Hasanuddin dari luar kompleks, hingga ke dalam area pemakaman lalu diserahkan ke dewan kerajaan. Prosesi tabur bunga dan pemanjatan doa pun dilakukan pada saat itu juga.
Ziarah ini pun dijaga oleh sejumlah pengawal raja, yang disebut dengan pasukan Tubarania, yang memakai replika senjata panah yang dipakai saat masa penjajahan dulu.
Pengurus Lembaga Kerajaan Gowa, Candra Jiwarsa, mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam menyambut Haul Sultan Hasanuddin yang ke-351 tahun.
“Kami generasi pelanjut Sultan Hasanuddin tidak terhenti di generasi kami. Ini akan disampaikan ke anak keturunan kami bahwa adat dan budaya ini tetap terlaksana tanpa meninggalkan norma Islam,” katanya, Minggu (13/6/2021).
Melalui generasi penerusnya, pahlawan nasional yang berjuluk Ayam Jantan dari Timur itu pernah berpesan kepada penerus dan generasi selanjutnya, agar mempertahankan budaya lokal saat ini.
“Rangkaiannya mengarak foto sultan Hasanuddin dan diterima perangkat lembaga kerajaan Gowa, yang merupakan lembaga resmi dan terdafar SK Kemenkumham yang khusus menangani dan mengeluarkan kegiatan adat budaya Kerajaan Gowa,” tambahnya.
Setelah proses tabur bunga dan doa selesai, para tamu undangan dipersilakan untuk keluar dari area pemakaman menuju mimbar kompleks Makam Sultan Hasanuddin, yang berada di samping makam tersebut.
Kegiatan ini pula menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dengan memakai masker dan cuci tangan.
“Kami juga lakukan tabur bunga di makam Sultan Hasanudin, dan dilanjutkan ramah tamah yang dihadiri ketua forum Keraton Nusantara. Tamu undangan juga boleh tabur bunga dan tetap menerapkan protoko kesehatan karena masih pandemi,” tandasnya. (Ishak/fajar)
di kutip oleh : https://fajar.co.id/2021/06/13/mengenang-wafatnya-pahlawan-nasional-asal-sulsel-sultan-hasanuddin-ke-351-tahun/2/