Minyakita Langka, Warga Makassar Berburu Minyak Goreng hingga ke Gowa

CNN Indonesia — Langkanya minyak goreng Minyakita di pasaran diikuti hilangnya minyak curah membuat masyarakat dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, harus berburu minyak goreng hingga ke Kabupaten Gowa.
Habisnya minyak goreng curah di sejumlah daerah seperti dari Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Takalar, Sinjai, Maros hingga Kota Makassar, membuat masyarakat dan pelaku UMKM harus menempuh perjalanan hingga 6 jam demi mendapatkan minyak goreng curah dengan harga tertinggi Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kg.

Warga dan pelaku UMKM yang berburu minyak goreng baik jenis curah maupun Minyakita harus mengantre di salah satu distributor minyak goreng yang berada di Gowa demi mendapatkan minyak goreng sesuai harga yang telah ditentukan pemerintah.

Namun, hanya warga yang memiliki kartu anggota yang dapat membeli minyak goreng tersebut.

Salah satu warga asal Kabupaten Takalar, Syamsiah mengaku kesulitan mendapatkan Minyakita di Takalar untuk menggoreng jualan berbagai jenis gorengan.

“Memang (Minyakita) langkah, saya saja dari Takalar ke Gowa untuk beli minyak. Kita jual gorengan tapi di sana (Takalar) susah minyak. Kadang ada tapi mahal,” kata Syamsiah, Selasa (31/1).

Syamsiah yang memiliki usaha makanan gorengan pun mengaku sudah beberapa bulan terakhir di Takalar ketersediaan Minyakita sudah langkah.

“Sudah beberapa bulan Minyakita kosong. Kita cari yang murah kasihan, dua minggu sekali beli minyak di Gowa. Jadi dalam sebulan bisa sampai 3 sampai empat kali. Pemakaian tergantung, bisa satu hari dua jeriken. Kalau pakai minyak premium mahal,” jelasnya.

Sementara itu, pedagang kerupuk, Tomo Sumaryono mengaku dari Makassar rela mengantre untuk mendapatkan minyak goreng curah yang sudah langka di Makassar.

“Saya beli minyak sekitar 25 jeriken, satu jeriken kapasitas 8 liter. Di sana (Makassar) tidak ada dan susah. Awal Januari mulai tidak ada,” kata Tomo.

Distributor dan pengecer minyak goreng, Noviana mengaku stok minyak goreng curah di Kabupaten Gowa masih aman. Namun, ia mengutamakan penjualan minyak goreng curah saat ini diutamakan hanya untuk pemakaian sehari-hari maupun pelaku UMKM.

“Stoknya masih aman untuk sementara di Gowa. Kita utamakan dulu ibu rumah tangga dan UMKM,” kata Noviana.

Sedangkan untuk tingkat pengecer, kata Noviana pihaknya telah membuat perjanjian lebih dulu sebelum mengantarkan minyak goreng pesanan para pengecer.

“Untuk yang jual kembali kita antarkan dan harus tandatangan serta memasang spanduk agar mereka tidak jual melewati harga HET,” ujarnya.

Baca artikel CNN Indonesia “Minyakita Langka, Warga Makassar Berburu Minyak Goreng hingga ke Gowa” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230131183304-92-907245/minyakita-langka-warga-makassar-berburu-minyak-goreng-hingga-ke-gowa.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *