CNN Indonesia — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan total penyaluran kredit pembiayaan melawan rentenir (KPMR) sebesar Rp1,3 triliun per kuartal III 2021. Kredit itu disalurkan kepada 134 ribu debitur.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan program KPMR diimplementasikan oleh 65 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Mereka menggunakan 92 skema dalam menyalurkan kredit.
“Kuartal III 2021 KPMR telah diimplementasikan oleh 65 TPAKD dengan 92 skema kredit atau pembiayaan dan disalurkan kepada sekitar 134 ribu debitur,” papar Tirta dalam Rapat Koordinasi Nasional (TPAKD), Kamis (16/12).
Tirta mengatakan pihaknya akan terus memperkuat program KPMR untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap entitas pemberi kredit informal, seperti rentenir atau bahkan pinjaman online (pinjol) ilegal.
Lebih lanjut Tirta menjelaskan TPAKD juga menginisiasi program pemberdayaan UMKM demi mengembangkan pengusaha kecil di daerah. Salah satunya dengan memperkenalkan UMKM dengan dunia digital.
“Guna mendorong pelaku UMKM, program pemberdayaan UMKM seperti digitalisasi UMKM, UMKM bangkit, UMKM naik kelas,” terang Tirta.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mendorong pemerintah daerah (pemda) atau lembaga keuangan di daerah untuk membentuk lebih banyak skema kredit yang memudahkan masyarakat.
“Tadi sudah ada pembiayaan kredit melawan rentenir, beberapa daerah ada kredit usaha rakyat (KUR) dalam bentuk klaster silakan, kami dorong,” ucap Wimboh.
Bahkan, kata Wimboh, jika ada kelompok klaster di daerah yang belum dapat pembiayaan dari lembaga manapun bisa mengadu ke OJK. Pengaduan bisa disampaikan kepada TPAKD atau langsung ke OJK pusat.
“Kalau ada di daerah yang belum dapat pembiayaan tolong sampaikan ke OJK baik tim TPAKD di daerah maupun di Jakarta,” jelasnya.
dikutip oleh: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211216120348-78-734800/ojk-penyaluran-kredit-lawan-rentenir-tembus-rp13-triliun