Gowa, CNN Indonesia — Harga telur ayam di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melonjak menjadi Rp60 ribu per rak dipicu oleh kenaikan pakan ayam.
Kepala Dinas Perdagangan Gowa Andi Sura Suaib mengatakan banyak faktor yang menjadi penyebab kenaikan harga telur naik.
Mulai dari kondisi peternak yang gulung tikar, hingga kenaikan harga pakan ayam.
“Banyak sekali peternak yang gulung tikar akhir tahun lalu sampai awal tahun ini sehingga produksi menurun,” kata Andi Sura kepada CNNIndonesia.com, Kamis (1/9).
Selain itu, imbuhnya, harga pakan ayam yang terus naik berdampak pada harga pokok produksi. Sehingga, harga jual ayam dan telur juga ikut terkerek.
“Karena pakan terus naik sementara harga telur turun pada saat itu maka animo beternak ayam petelur juga turun. Jadi tidak ada recovery pasca gulung tikar tersebut,” tuturnya.
Sura menjelaskan komoditi telur termasuk dalam bantuan pangan non tunai (BPNT) yang merupakan program pemerintah, yang membuat permintaan terus tinggi. Namun, hal itu tidak menjadi masalah karena produksi telur masih stabil.
“Komoditi telur sebagai sumber protein, misalnya ayam potong juga mengalami kenaikan sehingga tidak ada tekanan pembanding harga telur, sebab komoditi subtitusinya juga naik,” katanya.
Sementara harga telur ayam di Makassar telah turun sekitar 2,74 persen dari beberapa hari yang lalu.
“Iya berdasarkan pemantauan di pasar tradisional yang ada di Makassar per 29 Agustus telur ayam jenis broiler sebelumnya Rp56 ribu per rak, tapi sekarang menjadi Rp54 ribu per rak atau turun sekitar 2,74 persen,” kata Kadis Perdagangan Makassar Arlin Ariesta.
Baca artikel CNN Indonesia “Pakan Ayam Naik, Harga Telur di Gowa Sentuh Rp60 Ribu per Rak” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220901140900-92-841942/pakan-ayam-naik-harga-telur-di-gowa-sentuh-rp60-ribu-per-rak.
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/