MAKASSAR, UPEKS.co.id–Bank Sulselbar akan menerapkan mekanisme over booking sebagai strategi untuk mengantisipasi penarikan dana Pemerintah Daerah (Pemda) sampai akhir tahun. Mekanisme ini sebagai upaya turut menjaga likuiditas.
Direktur Utama Bank Sulselbar, Andi Muhammad Rahmat mengemukakan.
penggunaaan dana Pemda yang maksimal di akhir tahun adalah hal lazim yang ada di bank daerah sebagai pengelola keuagan daerah.
Namun tahun ini kondisi keteraturan yang dibuat oleh Kenterian Keuangan terhadap dana kelolaan APBN dan APBD memberi posisi saldo yang seminim mungkin. Ini sebagai aspek kinerja penggunaan dana anggaran menjadi penekanan utama.
“Bank memproyeksi kondisi penyiapan dana bayar ke Pemda semakin lebih riil,” katanya kepada Upeks, Jumat (09/11/18).
Ia melanjutkan, tahun ini perpindahan dana Pemda ke pihak penerima utamanya di penghujung tahun telah diantisipasi Bank Sulselbar dengan menyediakan produk dana bagi pihak penerima yang dimaksud.
“Sehingga mekanisme over booking menjadikan dana non Pemda semakin besar,” katanya.
Rahmat meyakini, langkah strategis tersebut memungkinkan likuiditas tetap terjaga dimana sebelumnya dana Pemda yang di akhir tahun cukup berpengaruh terhadap kondisi DPK perseroan.
“Dana Pemda jika akhir tahun
Biasanya sisa 20 persen dari asset dana lainnya,” tuturnya.
Di samping itu, tambah Rahmat, Bank Sulselbar juga tetap mendorong komposisi dana murah melalui beberapa model undian tabungan. Kemudian
membuat giro nasabah dapat terlayani dengan ATM.
“Kesemuanya juga dapat dilihat dari BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) bank yang masih 64 persen. NIM (Net Interest Margin) yang dalam posisi 6.8 persen dan ROE (Return on Equity) yang masih diatas 20 persen. Kami rasa semuanya sebagai upaya optimal,” pungkasnya. (hry)