MAKASSAR — Awal tahun ini, sepak terjang dari penyaluran kredit di Sulsel, belum terlalu oke. Tumbuh, namun melambat.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulsel, Bambang Kusmiarso, menjelaskan, kredit perbankan di Sulsel tetap tumbuh tinggi meskipun sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya.
“Sesuai dengan polanya, kredit Bank Umum di Sulsel pada Januari 2018 tercatat tumbuh 8,3 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan Desember 2017 (8,9 persen, yoy),” sebutnya, saat konferensi pers di kantornya beberapa waktu lalu.
Kredit modal kerja dan konsumsi, kata dia, masing-masing tumbuh sebesar 10,3 persen (yoy) dan 10,9 persen (yoy), sedikit lebih rendah daripada pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 11,6 perden (yoy) dan 11,4 persen (yoy).
Sementara itu, kredit investasi meskipun masih mengalami kontraksi sebesar -1,4 persen (yoy), namun sedikit membaik dari kontraksi bulan sebelumnya (-1,9 persen, yoy).
“Berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan kredit tertinggi tercatat pada lapangan usaha jasa perantara keuangan (35,9 persen, yoy), diikuti lapangan usaha pertanian, perburuan dan kehutanan (34,0 persen, yoy), dan jasa pendidikan (33,2 persen, yoy),” tutupnya. (gsa)
Catatan: PT. Jamkrida Sulsel melayani Penjaminan kredit, Surety Bond ( Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan uang muka, Jaminan Pemeliharaan) dan Kontra Bank Garansi di Sulawesi Selatan.