Proyek KA Masih Bersoal, Menhub Janji Beroperasi 2020

 

MAKASSAR, BKM — Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Sulsel, Rabu (20/3). Didampingi Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, Budi memantau progres dua megaproyek yang saat ini dibangun. Yakni moda transportasi kereta api di Kabupaten Barru, dan Makassar New Port (MNP) di Makassar.
Proyek pertama yang ditinjau adalah kereta api. Kepada menteri, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub menjelaskan jalur Makassar-Parepare mulai dibangun sejak tahun 2015. Dibangun dalam lima segmen.
Segmen 1 dan 2 sepanjang 104 km. Ditargetkan tahun ini sudah selesai. Biaya keseluruhan Rp2 triliun.
“Kalau segmen 1 dan 2 masih ada tiga titik kritis. Pertama, jembatan 400 meter. Tinggal sisanya satu span dari tujuh span. Kedua, pemindahan makam di Kiru-kiru. Ketiga, ada yang bagian longsor akibat banjir. Kita harapkan April sudah selesai semua,” jelasnya.
Untuk ke arah Pelabuhan Garongkong sepanjang 4,7 km, dari total 110 bidang tanah yang harus dibebaskan, tersisa 37 bidang yang belum dibayarkan.
Khusus pembebasan lahan untuk segmen 3, tercatat ada 3.000 bidang. Rinciannya, 2.000 bidang lebih di Pangkep (450 di antaranya ke arah Tonasa), dan 900 lebih di Maros (330 bidang ke arah Bosowa).
“Semuanya sudah melalui tahap apresial. Sisa 700 lebih yang masih menunggu hasil review dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP),” pungkasnya.
Mendengar penjelasan itu, Menhub Budi mengatakan, tahun 2020 jalur sepanjang 104 kilometer akan dioperasikan. Saat ini pihaknya tengah menyelesaikan segmen 1 dan 2 sepanjang 44 km di daerah Barru. Termasuk jalur ke arah Pelabuhan Garongkong.
“Progresnya ini kita sudah hampir menyelesaikan 44 km,” katanya.
Setelah rampung segmen I dan II, segera dilanjutkan membangun 60 km, yang merupakan bagian dari segmen 3 dari arah Barru-Pangkep-Maros. Sehingga total target yang akan dirampungkan tahun ini adalah 104 km.
Bersamaan dengan pembangunan jalur sepanjang 60 km, sudah akan dikoneksikan dengan beberapa pabrik semen yang ada di sini.
Saat ini, Kemenhub tengah melakukan lelang dalam bentuk Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk dua jalur tambahan sepanjang 15 km. Masing-masing 7,5 km ke arah pabrik Semen Bosowa dan 7,5 km ke pabrik Semen Tonasa.
Rencananya, kereta api Makassar-Parepare akan menggunakan kombinasi angkutan penumpang dan barang. Untuk barang mengangkut batubara dari Pulau Kalimantan masuk ke pelabuhan. Setelah itu dari pabrik mengangkut semen.
Menhub menjelaskan, selain jalur tambahan ke dua pabrik semen yang akan dikerjasamakan dalam bentuk KPBU, segmen 4 antara Palanro (Barru) ke Parepare 15 km rencananya. Serta segmen 5 yang ada di Kota Makassar juga akan diserahkan ke swasta.
Tak hanya itu, penyediaan prasarana, perawatan sarana, manajemen operasi juga akan diserahkan ke swasta. Hal ini menjadikan kereta api trans Sulawesi sebagai yang pertama dikelola oleh swasta dan pemerintah.
Terkait gambaran untuk efisiensi logistik, Menhub menjelaskan akan lebih murah 20-30 persen dibandingkan pengangkutan melalui jalan raya.
“Sedangkan menggunakan jalan itu lebih mahal 20-30 persen. Berikutnya jalan raya rusak dan cost secara menyeluruhnya itu tinggi. Dengan adanya kereta ini, dimungkinkan oleh Pak Gubernur dan bupati memberikan izin pabrik yang lain,” jelasnya.
Gubernur Nurdin Abdullah berharap, pengoperasian KA ini nantinya akan meningkatkan perekonomian warga dan mempermudah mobilitas masyarakat.
“Insyaallah tahun ini, khusus jalur Barru akan selesai. Dilanjutkan Barru-Parepare dan Barru-Pangkep-Maros-Makasar. Kalau ini selesai, kita pulang kampung tidak susah lagi karena akan cepat sampai,” kata Nurdin Abdullah. (rhm/rus)
Sumber: beritakotamakassar.fajar.co.id

Catatan:  PT. Jamkrida Sulsel melayani Penerbitan Sertifikat Penjaminan kredit, Surety Bond ( Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan uang muka, Jaminan Pemeliharaan) dan Kontra Bank Garansi di Sulawesi Selatan.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *