JAKARTA, KOMPAS.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Senin (14/1/2018) ini diperkirakan akan stabil dan cenderung menguat. Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebutkan, hasil pembicaraan AS dan China di pekan lalu masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Data ekonomi penting datang dari neraca dagang Indonesia yang juga akan rilis di pekan ini.
” Rupiah masih bisa tersokong karena defisit neraca dagang di periode Desember diproyeksikan menyusut,” kata Josua seperti dikutip dari Kontan.co.id . Seiring dengan kenaikan suku bunga The Fed yang tak lagi agresif di tahun ini, Josua memproyeksikan Bank Indonesia juga akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya. Baca juga: Ekonom: Rupiah Berpotensi Menguat ke Level Rp 13.800 Per Dollar AS Josua optimistis rupiah bisa kembali menguat karena data Consumer Price Indeks (CPI) Amerika periode Desember melemah 0,1 persen di periode Desember secara month on month (mom). Josua memproyeksikan rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp 13.950 per dollar AS hingga Rp 14.150 per dollar AS. Jumat (11/1/2018) lalu rupiah di pasar spot menguat 0,04 persen ke Rp 14.048 per dollar AS. Dalam sepekan rupiah tercatat menguat 1,55%. Sementara kurs Jisdor yang dirilis Bank Indonesia, rupiah menguat 1,91 persen dalam sepekan, dari posisi Rp 14.350 per dollar AS ke level Rp 14.076 per dollar AS. (Denisa Kusuma
Editor : Erlangga Djumena
Sumber : Kompas.com
Catatan: PT. Jamkrida Sulsel melayani Penerbitan Sertifikat Penjaminan kredit, Surety Bond ( Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan uang muka, Jaminan Pemeliharaan) dan Kontra Bank Garansi di Sulawesi Selatan.