CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.669 per dolar AS pada Senin (7/11) pagi. Mata uang Garuda menguat 68 poin atau 0,43 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,29 persen, baht Thailand melemah 0,25 persen, peso Filipina menguat 0,18 persen, won Korea Selatan menguat 0,70 persen, dan yuan China melemah 0,37 persen.
Dolar Singapura melemah 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,06 persen, dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,27 persen, poundsterling Inggris melemah 0,47 persen, dan franc Swiss melemah 0,18 persen.
Lalu, dolar Australia melemah 0,71 persen, dan dolar Kanada melemah 0,41 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah bakal menguat pada perdagangan hari ini ditopang oleh sentimen positif dari sisi eksternal maupun domestik.
Dari global, yaitu data tenaga kerja AS yang lebih lemah dari sebelumnya membuat dolar AS terkoreksi tajam.
Sementara dari sisi domestik, penguatan rupiah ditopang oleh sentimen cadangan devisa dan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tetap kuat.
“Investor menantikan data cadangan devisa dan PDB kuartal III Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh solid di kisaran 5,8 persen,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp15.600 per dolar AS – Rp15.750 per dolar AS.