Rupiah Masih Bisa Berjuang di Tengah Kebangkitan USD Dan Data Ekonomi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) secara tren masih dalam area penguatan. Rupiah masih bisa berjuang di tengah kebangkitan dolar AS dan data neraca perdagangan yang difisit. Analis AAEI Reza Priyambada mengatakan, secara teknikal, pergerakan Rupiah masih berada di sekitar area lower bollinger band sehingga masih dimungkinkan untuk kembali mengalami kenaikan.

“Diperkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran 14089- 14072,” ujarnya Rabu (13/1).

Menurutnya, secara tren adanya koreksi belum dapat dianggap koreksi sesaat maupun minor dengan memanfaatkan pelemahan mata uang CNY dan kesempatan setelah Rupiah mengalami kenaikan sebelumnya.

Reza memaparkan, pergerakan Rupiah kembali mengalami kenaikan dimana sehari sebelumnya cenderung melemah seiring dengan imbas pelemahan CNY.

Di sisi lain, penguatan Rupiah ini mampu bertahan di tengah imbas mulai naiknya USD seiring dengan pelemahan EUR dan membesarnya defisit neraca perdagangan.

Sementara sentimen negatif dari dalam negeri, (BPS) mengakui defisit pada 2018 sebesar USD8,57 miliar merupakan defisit terbesar sepanjang sejarah perekonomian Indonesia.

“Tetap waspadai berbagai macam sentimen dan waspadai adanya sentimen yang dapat membuat laju Rupiah kembali melemah, terutama dari sentimen adanya pelemahan data ekonomi di Uni Eropa yang dapat membuat EUR melemah dan menguatkan USD,” tandasnya. (JPC)

Sumber : www.Fajaronline.co.id
Catatan: 
 PT. Jamkrida Sulsel melayani Penerbitan Sertifikat Penjaminan kredit, Surety Bond ( Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan uang muka, Jaminan Pemeliharaan) dan Kontra Bank Garansi di Sulawesi Selatan.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *