CNN Indonesia — Kasus harian covid-19 tembus 20.574 pada Kamis (24/6) yang menjadi rekor tertinggi selama pandemi. Kini, total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 2.053.995 sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo.
Penambahan kasus harian ini terjadi di tengah penguatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro yang berlangsung sejak 22 Juni lalu hingga 5 Juli mendatang
Sebelumnya, kasus harian tertinggi tercatat pada Rabu (23/6) dengan 15.308 kasus. Jumlah ini mengalahkan angka kasus harian pada 30 Januari 2021 sebanyak 14.518 kasus.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) meminta komitmen pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19 menyusul lonjakan kasus harian yang mencapai lebih dari 20 ribu.
Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah mengatakan, rekor kasus positif harian tersebut menunjukkan pemerintah gagal mengendalikan pandemi sejak hulu. Ia meminta agar kebijakan yang telah diambil pemerintah tak sekadar judul dan lemah dalam implementasi.
“Misalnya PPKM mikro, ya kita jalankan. Atau lockdown kita jalankan. Jangan judulnya PPKM, tapi hajatan masih ada. Kumpul tidak dibubarkan,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.
Selain PPNI, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih, juga meminta pemerintah memikirkan kebijakan yang bisa memperkuat upaya menekan lonjakan kasus Covid-19.
Ia mengaku khawatir, strategi yang tidak tepat akan membuat jumlah kasus Covid-19 di Indonesia semakin bertambah tinggi.
“Saya kira perlu dipikirkan penguatan karena kejadian yang beberapa hari ini mungkin ada perkembangan baru. Saya tidak mengatakan salah kebijakannya, tapi ini ada perkembangan baru yang mungkin perlu dipikirkan ada penguatan,” ujar Daeng kepada CNNIndonesia.com.
Lonjakan kasus ini tak lepas dari imbas liburan Idulfitri beberapa waktu lalu. Masuknya varian Corona katerogi Variant of Concern (VOC) hasil mutasi dari Covid-19 yang selama ini mewabah (SARS-CoV.2 B.1.617) juga ikut mempercepat jumlah lonjakan tersebut.
Varian VOC di antaranya Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Gamma (P.1) dan yang terbaru adalah Delta (B.1.617.2).
Keterisian tempat tidur juga semakin berkurang. Berdasarkan data Kemenkes, secara nasional, pemerintah telah menyiapkan 94.420 tempat tidur untuk menangani pasien Covid-19.
Sampai saat ini, rata-rata tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) secara nasional berkisar di angka 67 persen.