Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (5/3) melemah ke level Rp14.150 per dolar Amerika Serikat (AS). Dengan posisi tersebut, rupiah melemah 0,14 persen dibanding Senin (4/3) kemarin.
Rupiah tidak sendirian. Di Asia, sejumlah mata uang juga melemah.
Untuk baht Thailand misalnya, melemah 0,11 persen, rupee India melemah 0,23 persen, peso Filipina melemah 0,37 persen dan won Korea melemah 0,08 persen.
Kondisi sama juga dialami oleh yen Jepang yang melemah 0,10 persen dan dolar Singapura yang melemah 0,05 persen.
Pelemahan sama juga dialami sejumlah mata uang Eropa. Salah satunya, euro. Pada perdagangan Selasa pagi waktu Indonesia, euro melemah 0,05 persen terhadap dolar AS.
Analis sekaligus Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah saat ini tertekan oleh banyak sentimen. Salah satunya, dari pecahnya perang antara India dan Pakistan. Perang tersebut telah tersebut telah menimbulkan ketakutan bagi investor untuk bermain di pasar keuangan Asia.
“Investor seperti tak punya pilihan lain selain bermain aman dengan tidak mengoleksi aset berisiko, termasuk rupiah. Hal ini membuat rupiah tertekan,” katanya kepada CNNIndonesia.com Selasa (5/3).
Selain faktor tersebut, rupiah juga masih dibayang-bayangi oleh kepastian perundingan perang dagang. Sampai saat ini pasar belum mendapatkan kepastian apakah perang dagang akan berakhir atau justru sebaliknya.
Ibrahim memperkirakan pada Selasa ini bila rupiah berhasil menguat, akan berada di kisaran Rp14.060- Rp14.100 per dolar AS. Sementara itu, kalau rupiah tetap melanjutkan pelemahan, ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.160-Rp14.200 per dolar AS.
Catatan: PT. Jamkrida Sulsel melayani Penerbitan Sertifikat Penjaminan kredit, Surety Bond ( Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan uang muka, Jaminan Pemeliharaan) dan Kontra Bank Garansi di Sulawesi Selatan.