JAKARTA, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) melakukan silaturahmi atau halal bihalal pada Selasa, (10/7/2018) di Auditorium Kantor Kementerian Koperasi dan UMKM. Ketua Umum DPP HIPPI Suryani Motik mengatakan, pemerintah mestinya menggandeng UMKM di saat pertumbuhan ekonominya kurang bagus.
“Hari ini pertumbuhan ekonomi kurang bagus, rata-rata ada di 5 persen. Kalau pemerintah ingin menggenjot pertumbuhan ekonomi lagi, harus menyertakan komponen UMKM. Artinya, UMKM harus berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi itu sendiri. UMKM harus diberi porsi,” ujar Suryani.
Keberadaan UMKM kuat karena tersebar di seluruh penjuru negeri dan menguasai sekitar 99 persen aktivitas bisnis di Indonesia, dengan lebih dari 98 persen berstatus usaha mikro. Kontribusi besar Tak cuma itu, Suryani mengatakan sektor produktif UMKM dapat mempekerjakan lebih dari 107,6 juta penduduk Indonesia dan berkontribusi 60,6 persen terhadap PDB Indonesia.
Dia menambahkan, kuatnya UMKM dalam membangun perekonomian Indonesia karena keunggulannya di beberapa faktor yakni kemampuan fokus yang spesifik, fleksibilitas nasional, biaya rendah, dan kecepatan inovasi. UMKM harus terus didorong dan dikembangkan dengan dukungan penuh dari pemerintah. UMKM, ia melanjutkan, membutuhkan dukungan akses permodalan dan bantuan pemasaran. “Kendala utama UMKM saat ini adalah akses ke lembaga keuangan dan pasar yang makin sulit. UMKM kalah bersaing dengan produk impor barang dari luar negeri yang lebih murah, sehingga pentingnya langkah nyata keberpihakan pemerintah terhadap UMKM,” ujar Suryani
sumber : Kompas