Cabai diduga dicat dengan pewarna buatan berwarna oranye di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Temuan ini diunggah oleh cucu Suryati, Agung di Facebook, Kamis (18/3) dan sempat viral di media sosial.
Video berdurasi 32 detik itu memperlihatkan seorang warga tengah menumis cabai yang diduga dicat dengan pewarna buatan. Pengguna facebook itu mengomentari cabai yang ia tumis semakin lama semakin mengental.
Ia menduga cabai yang dibeli dari tukang sayur keliling itu dicat dengan pewarna buatan
“Beli di mlijo [tukang sayur]. Lomboknya baik, segar, campur sama yang tua, itu terus saya pilih yang masak-masak, saya dahulukan,” kata Suryati dikutip dari CNNIndonesia TV, Senin (22/3).
Suryati mengaku membeli cabai tersebut Rp11 ribu per ons di pedagang sayur tak jauh dari rumahnya.
Ia tak menemukan keanehan saat cabai tersebut dicuci dengan air. Namun, ketika ditumis, cabai tersebut mengental.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin mengatakan pihaknya tengah menelusuri kasus ini. Pihaknya telah meminta keterangan dari pembuat video, pedagang sayur keliling, hingga petani cabai.
Arman mengaku telah mengamankan cabai yang diduga dicat pewarna itu. Ia akan menyerahkan temuan itu ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diteliti lebih lanjut.
“Kami sudah mengamankan satu orang ya, yang di mana diduga merekam dan menyebarluaskan viralnya video lombok yang diduga dilumuri dengan cat warna oranye,” ujarnya.
Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat, per Senin (22/3), harga cabai rawit hijau naik 4,27 persen menjadi Rp61.100 per Kg.
Harga termahal Rp115 ribu per Kg di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Sementara, harga termurah Rp25.500 per Kg di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Cabai rawit merah juga naik 0,85 persen. Sementara itu, penurunan harga terjadi pada cabai merah keriting menjadi Rp50.500 per Kg.
(khr/fra)
Dikutip Oleh : ( https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210322161453-20-620574/viral-cabai-diduga-dicat-pewarna-oranye-di-banyuwangi )